Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 2 tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019, pemerintah menargetkan pembangunan 14 (empat belas) kawasan industri baru di luar pulau Jawa, salah satunya adalah kawasan industri nikel di Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi Tengah.

Berdasarkan hasil kajian kebutuhan tenaga kerja industri ferro nikel di Provinsi Sulawesi Tengah, potensi penyerapan tenaga kerja sebanyak 80.000 orang dan kebutuhan tenaga kerja jenjang supervisor sebesar 615 orang per tahun yang dapat dipenuhi melalui jenjang pendidikan Diploma III.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, dan sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 3 tahun 2014 tentang Perindustrian agar pemerintah memfasilitasi pembangunan pusat pendidikan dan pelatihan industri di wilayah pusat pertumbuhan industri, bersama ini kami sampaikan usul pendirian Politeknik Industri Logam di Kabupaten Morowali yang diselenggarakan bekerjasama antara Kementerian Perindustrian dengan Politeknik Manufaktur Negeri Bandung dan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) yang seluruh lulusannya akan ditempatkan bekerja pada perusahaan di kawasan industri di Morowali.

Adapun program studi yang diselenggarakan oleh Politeknik Industri Logam adalah sebagai berikut :

1.   Perawatan Mesin Industri Logam, jenjang Diploma III;

2.   Teknologi Listrik Industri Logam, jenjang Diploma III; dan

3.   Teknologi Metalurgi Nikel, jenjang Diploma III.

 

 

Pusdiklat Industri telah mengirimkan berkas kelengkapan dokumen usul pendirian Politeknik Industri Logam Morowali dan telah dibahas bersama Tim Ahli dari kementerian Ristek dan Dikti yaitu Bu Megawati Santoso dan Kokok Haksono pada tanggal 16 Mei 2016 di Hotel Ibis Slipi Jakarta, secara prinsip pendirian Politeknik Industri Logam Morowali didukung oleh Kementerian Ristek dan Dikti, namun Tim Ahli memberi syarat untuk memperbaiki Capaian Pembelajaran (Learning Outcomes) dan Unsur Tenaga Pendidik.