Workshop Kajian dan Rencana Pengembangan Pendidikan Vokasi STTT Bandung

Pada hari Rabu 07 Desember 2011, Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil Bandung bekerjasama dengan Pusdiklat Industri dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya menyelenggarakan Workshop Kajian dan Rencana Pengembangan Pendidikan Vokasi yang bertempat di Ruang Auditorium Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Workshop dibuka secara resmi oleh Ketua Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil Bandung - Ibu Dr. Noerati. Dilanjutkan dengan sambutan dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya yang disampaikan oleh Dekan Fakultas Teknik Industri Bp. Prof. Sulistijono, dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa pihak ITS menyambut dengan baik usulan Pusdiklat Industri untuk bekerjasama dalam penyelenggaraan Pendidikan Vokasi dibidang Teknik Tekstil. Hal lain yang beliau sampaikan adalah perlu dilakukan kajian secara komprehensif menyangkut beberapa aspek antara lain administrsi, teknis, biaya dan aspek hukum. Hal lain yang tidak kalah penting kata beliau adalah komitmen dan dukungan yang serius dari para pemangku kepentingan.

Acara selanjutnya adalah pemaparan hasil kajian yang dipresentasikan oleh Tim STTT Bandung yang dimoderatori oleh Prof. Budi Santoso dari ITS. Peserta yang ikut hadir dalam Workshop antara lain Wakil Rektor IV, Pembantu Dekan I, Pembantu Dekan II, Pembantu Dekan III, Pembantu Dekan IV, Kajur Teknik Mesin, Kaprodi D3 Teknik Mesin, Sek. Prodi D3 Teknik Mesin, Dosen Teknik Industri, Dinas Perindag Propinsi Jawa Timur dan ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jawa Timur dan Pusdiklat Industri Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

Tujuan Kajian adalah untuk mengkaji kemungkinan membuka program pendidikan vokasi jurusan tekstil dengan bekerjasama antara STTT Bandung dengan ITS Surabaya. Kajian ini dilakukan dengan diawali permintaan Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jawa Timur terhadap tenaga ahli dibidang tekstil untuk memenuhi kebutuhan perusahaan-perusahaan tekstil yang ada di Jawa Timur. Akatex salah satu perguruan tinggi yang membuka program teknologi tekstil di Jawa Timur sudah lama tutup, sementara STTT Bandung yang menjadi harapan, ternyata untuk Jawa Barat saja belum bisa memenuhi permintaan industri.

Ibu Sherlina Kawilarang, MBA,P.Hd selaku ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jawa Timur menyampaikan bahwa sepuluh tahun terakhir industri tekstil merupakan salah satu pendukung ekspor non migas terbesar urutan ketujuh, dari tahun ke tahun ekspor industri tekstil terus meningkat. Disamping itu, beliau menyampaikan bahwa SDM dibidang tenaga ahli tekstil saat ini sangat dibutuhkan oleh industri-industri tekstil di Surabaya, sedangkan posisi jabatan penting di industri tekstil di Surabaya saat ini secara keseluruhan diduduki oleh orang asing. Oleh karena itu, API Jawa Timur sangat berharap agar program pendidikan vokasi bidang teknologi tekstil di ITS Surabaya bisa terwujud.

Di akhir diskusi dan pembahasan dihasilkan beberapa rumusan :

  1. Perlu survey tingkat penyerapan riil lulusan pendidikan teknologi tekstil
  2. Perlu adanya survey tingkat gaji pertama tenaga kerja dibidang tekstil
  3. Perlu survey berapa bulan waktu tunggu lulusan penddikan teknologi tekstil mendapatkan pekerjaan pertama
  4. Pembicaraan lebih lanjut antara Deperin dengan ITS mengenai skema pelaksanaan pendidikan ini jika benar akan dibuka termasuk pembiayaan, kurikulum, peralatan dan fasilitas.

Foto-Foto kegiatan workshop