Login

Pusat Pendidikan & Pelatihan Industri

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA

Pelatihan Pengembangan Kurikulum Pembelajaran Berbasis Kompetensi (CBT)

Jakarta -- Pusdiklat Industri Kementerian Perindustrian telah menyelenggarakan Pelatihan Pengembangan Kurikulum Pembelajaran Berbasis Kompetensi (CBT) di Hotel Bidakara Jakarta pada tanggal 16 - 19 Juni 2014. Pelatihan tersebut dihadiri oleh 34 peserta dari SMK dan Perguruan Tinggi di lingkungan Kementerian Perindustr

ian.

Bekerja sama dengan Genix Asia Pacific, pelatihan tersebut bertujuan agar guru dan dosen di lingkungan Kementerian Perindustrian dapat mengetahui, memahami dan mengimplementasikan kurikulum berbasis kompetensi dalam proses belajar mengajar.

Hal ini terkait dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 yang dijelaskan bahwa pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu. Jadi inti pendidikan vokasi adalah agar peserta didik dapat bekerja dengan keahlian terapan tertentu. Pendidikan vokasi menganut sistem terbuka (multi - entry - exit system) dan multimakna (berorientasi pada pembudayaan, pemberdayaan, pembentukan watak, dan kepribadian, serta berbagai kecakapan hidup life skill). Pendidikan vokasi berorientasi pada kecakapan kerja sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terapan serta sesuai dengan tuntutan kebutuhan lapangan kerja.

Pengembangan kurikulum merupakan hal yang penting Replica Luxury Watches sejalan dengan kontinuitas kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kebutuhan pasar tenaga kerja. Kebutuhan tenaga kerja khususnya tenaga kerja industri mengarah kepada standar kompetensi kerja. Untuk memenuhi standar kompetensi kerja, unit pendidikan khususnya unit pendidikan vokasional swiss replica watches perlu menerapkan kurikulum pembelajaran berbasis kompetensi (CBT).

Dalam pelaksanaannya, pelatihan CBT dikemas dengan replica breitling model pelatihan andragogi dimana para peserta diberikan tugas untuk berdiskusi dan membuat kurikulum berdasarkan asal SMK dan Perguruan Tinggi masing-masing sehingga output yang dihasilkan menjadi nyata.