Login

Pusat Pendidikan & Pelatihan Industri

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA

Peluang dan Tantangan Industri Kreatif Nasional

Peluang dan Tantangan Industri Kreatif Nasional

Oleh : Indrani Dharmayanti

Overview

   Sejalan dengan laju perubahan zaman dan modernisasi yang diiringi dengan meningkatnya kemampuan dan kecanggihan teknologi menjadikan kehidupan sosial kemasyarakatan mengalami perubahan, baik menyangkut kebutuhan material atau non material. Situasi ini membawa perubahan pula pada gaya hidup dan kebutuhan sekunder, tidak hanya pada masyarakat perkotaan juga pada masyarakat desa, baik pada masyarakat lapisan atas, maupun di kalangan masyarakat menengah kebawah.

Bentuknya bisa berbeda-beda. Mulai dari sekedar cara dan model berpakaian (fesyen), intensitas keterlibatan dalam permainan interaktif di video game, pertunjukkan seni dan budaya, hingga tayangan program televisi ataupun film dan iklan. Keseluruhannya bermuara pada tampilnya hal-hal yang bersifat kreatif. Saat ini, kondisi tersebut telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat modern yang tidak terelakkan dan mengikat satu sama lain serta menjadi kebutuhan yang tidak lagi bersifat sekunder, namun terkadang menjadi kebutuhan primer dikalangan atau lapisan masyarakat tertentu.

Pada titik tertentu hal tersebut akhirnya menjadi kebutuhan ekonomi yang memiliki nilai jual tersendiri. Dari sinilah muncul produk-produk ekonomi kreatif yang secara perlahan bergerak menjadi sebuah industri yang berasal dari kreatifitas individu atau kelompok yang pada akhirnya menjadi industri kreatif.

Pengertian Industri Kreatif

Belum ada kesepakatan baku mengenai apa sebenarnya industri kreatif, namun secara umum dipahami bahwa industri kreatif adalah sebagai kumpulan aktivitas ekonomi yang mendasarkan diri pada pemikiran kreatif individu atau kelompok yang menghasilkan produk-produk ekonomi yang menggunakan pengetahuan, informasi dan teknologi sebagai dasar pemikiran dan penciptaan sebuah karya yang menghasilkan sebuah produk yang memiliki nilai jual.  

Kementerian Perdagangan Indonesia menyatakan Industri kreatif adalah industri yang berasal dari pemanfaatan kreatifitas, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.

Sementara Kementerian Perindustrian melalui Dirjen Industri Kecil dan Menengah menjelaskan bahwa “Industri kreatif merupakan kegiatan usaha yang fokus pada kreasi dan inovasi”.  

Apapun pengertiannya indutri kreatif sesungguhnya merupakan gagasan   kreatif yang direalisasikan seseorang atau sekelompok orang menjadi sebuah produk yang diminati, disukai dan digunakan oleh masyarakat sebagai bagian dari kebutuhan hidup mereka yang pada akhirnya memiliki nilai ekonomis atau komersial yang diperjualbelikan hingga menghasilkan keuntungan. Dari sini bisa dipahami bahwa industri kreatif merupakan kegiatan ekonomi yang menghasilkan produk dan usaha kreatif yang memiliki nilai jual ekonomis.       

Jenis-Jenis Industri Kreatif

Belum ada kategori atau klasifikasi yang seragam mengenai jenis produk atau usaha kreatif, hal ini terjadi karena beragamnya jenis industri kreatif dan berbagai hal yang melingkupinya. Ini dimungkinkan tidak hanya karena banyaknya jenis bahan atau alat yang digunakan, tetapi juga karena luasnya kreatifitas yang terkait dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan. Namun demikian, dalam skala tertentu, sebagian jenis-jenis industri kreatif dapat digeneralisasikan sebagai berikut :

  1. Fesyen

Merupakan kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain pakaian atau mode, termasuk didalamnya asesoris yang menyertainya.

  1. Televisi-Radio

Semua usaha kreatif yang terkait dengan program yang ditampilkan kepada publik, baik yang bersifat off air ataupun on air, termasuk didalamnya program kuis, games, reality show, talkhsow, infotainment dan sejenisnya.

  1. Film, video dan fotografi

Kegiatan kreatif yang bersinggungan dengan kreasi produksi video, film atau fotografi termasuk didalamnnya penulisan script, skenario, dubbing, sinematografi, sinetron dan sejenisnya.

  1. Periklanan

Kegiatan kreatif berupa penyampaian produk ke publik melakui jasa komunikasi iklan yang melingkupi promosi produk, kampanye publik, melalui media massa atau outdoor. Proses ini melingkupi proses kreasi, produksi dan distribusi

  1. Kerajinan

Merupakan bentuk kegiatan kreatif yang berkaitan dengan produksi dan distribusi atas sebuah karya yang dilakukan oleh pengrajin dari berbagai bahan dasar mulai dari batu, rotan, kulit, bambu, kayu, logam, kaca, dan tanah liat. Kerajinan kreatif ini umumnya berskala kecil dan bersifat tradisional.

  1. Musik

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha kreasi musik mulai dari produksi hingga produksi rekaman suara.

  1. Seni pertunjukan

Kegiatan kreatif terkait pertunjukkan, baik yang bersifat kebudayaan atau tradisional atapun pertunjukkan kontemporer. Didalamnya termasuk konten pertunjukan, desain, dekorasi tata panggung dan sejenisnya

  1. Desain

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan desain grafis, desain interior, desain produk, desain industrri mulai dari jasa konsultasi, produksi hingga pemasaran.

  1. Game

Permainan interaktif yang bersifat hiburan, ketangkasan dan edukasi dengan basis komputer atau gawai/gadget yang berkaitan dengan kreasi, produksi dan distribusinya.

  1. Percetakan dan penerbitan

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan penulisan konten dan penerbitan, mulai dari buku, jurnal, surat kabar, majalah, tidak hanya yang bersifat cetak, tetapi juga digital.

Potensi Industri Kreatif Nasional

Potensi industri kreatif di Indonesia cukup besar, terutama yang berkaitan dengan kultur dan  kebudayaan Indonesia yang tersebar di segenap penjuru negeri. Beragamnya kebudayaan yang dimiliki Indonesia merupakan kekayaan yang tak ternilai dan tidak dibatasi waktu. Setiap daerah di Indonesia memiliki berbagai etnik budaya, tradisi, desain khas daerah, serta berbagai seni baik rupa dan gerak. Selain itu banyak juga kearifan lokal yang dapat dikembangkan menjadi suatu karya yang bernilai tinggi seperti seni tenun, pahat, lukis, kerajinan dan sebagainya.

Keseluruhan kekayaan budaya itu menjadi source industri kreatif yang tidak habis-habisnya, terutama yang berkaitan dengan seni dan budaya dengan beragam nilai etnik dan kerajinan yang menyertainya. Sebagian dari seni dan budaya Indonesia ini sangat unik dan tidak terdapat di belahan dunia lain, termasuk didalamnya juga kuliner daerah yang memiliki cita rasa berbeda-beda disetiap tempat di wilayah Indonesia.

Potensi lain terdapat dibidang animasi, film dan karya produksi yang terkait dengan dunia sinematografi. Bahkan sejumlah animator Indonesia sukses di luar negeri dan terlibat dalam sejumlah film box office seperti Terminator, Transformer, GI Joe, Tintin dan sebagainya. Belum lagi kemampuan sejumlah anak muda Indonesia yang berhasil menciptakan game interaktif yang diakui kemampuannya oleh negara-negara lain, bahkan karya mereka menjadi produk dagang merek-merek perusahaan game ternama di dunia.

Sumberdaya manusia, khususnya dari kalangan anak muda Indonesia ini mempunyai nilai luar biasa bagi pengembangan industri kreatif nasional, jika kemampuan mereka terus terasah dan diberi kesempatan luas untuk mengembangkan kemampuannya, bukan tidak mungkin Indonesia akan menjadi kampiun di sektor industri kreatif ini.

Industri kreatif lain yang potensial adalah di bidang fesyen. Dalam beberapa tahun belakangan fesyen menjadi trend di Indonesia tidak hanya di lapisan atas, tetapi juga di lapisan bawah. Sejumlah karya desainer Indonesia telah berkibar, tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di mancanegara. Bukan hanya itu, pasar industri fesyen atau mode di Indonesia juga cukup besar dengan banyaknya jumlah penduduk dan meningkatnya kemampuan daya beli seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang terus bergerak naik.

Masih banyak potensi industri kreatif Indonesia yang perlu dikembangkan lebih jauh, source, sumberdaya manusia, pasar komersial seluruhnya ada di negeri ini. Tidak hanya yang berkaitan dengan teknologi modern, seni budaya, pertunjukkan tradisonal, kontemporer, bahkan hingga makanan tradisional atau kuliner yang dapat dikembangkan menjadi industri kreatif.

Pemerintah sendiri melalui Kementerian Perindustrian dan instansi terkait telah menegaskan dukungannya untuk mengembangkan industri kreatif dengan berbagai cara mulai dari kebijakan yang mendukung pengembangan industri kreatif hingga membuka akses yang luas untuk perolehan source industri kreatif hingga penanganan sumberdaya manusia unggul untuk industri kreatif.

Mengenai hal ini, Menteri Perindustrian, Saleh Husin mengatakan bahwa “Industri kreatif akan terus didorong karena sarat potensi menembus pasar dalam negeri maupun ekspor. Industri kreatif itu multi-impact, menciptakan lapangan kerja terlatih, terdidik, mendongkrak nilai tambah dan bahan mentah hingga dijual dalam dolar untuk ekspor.

Kendala Pengembangan Industri Kreatif Nasional

Ditengah harapan terciptanya industri kreatif nasional yang mumpuni dan mampu menjadi industri besar, kendala itu muncul secara internal di kalangan industri kreatif itu sendiri serta faktor eksternal yang terkait dengan keberadaan industri kreatif.

Secara internal faktor utama yang menghambat industri kreatif ini adalah kemampuan manajemen di industri tersebut yang masih bersifat ‘tradisionil’. Manajemen disini tidak hanya terkait manajemen usaha, termasuk didalamnya pengadaan bahan baku, produksi, distribusi hingga marketing. Satu hal yang perlu disoroti didalam industri ini adalah kelemahan manajemen keuangan, dimana sistem keuangan di industri kreatif masih bersifat ‘kekeluargaan’ yang berdampak pada kesulitan pengaturan cash flow keuangan hingga kesulitan meraih keuntungan secara maksimal karena terhambat manajemen keuangan yang buruk.

Kondisi ini berdampak secara eksternal berupa keengganan pihak perbankan untuk memberikan pinjaman atau kredit kepada industri kreatif dalam skala besar. Hal ini dimungkinkan pihak perbankan melihat kemampuan keuangan dan sistem keuangan industri kreatif yang lemah sehingga menyulitkan pihak perbankan untuk menyetujui permohonan kredit dari para pengusaha industri kreatif.

Dalam suatu kesempatan mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengakui kesulitan dan kendala ini, menurutnya “ Hampir semua industri kreatif awalnya sulit untuk berkembang karena perbankan melihat cash flow perusahaan yang tidak capable ‘. Karena itu Marie mengusulkan adanya pendampingan pada usaha industri kreatif agar manajemen mereka dapat diperbaiki hingga perbankan mau mengucurkan kredit.

Ketiadaan pendamping atau Mentor dalam industri kreatif ini membuat industri kreatif seolah berjalan sendiri tanpa pegangan dan terkesan tertatih-tatih. Pengusaha industri menjalankan usahanya dengan cara ‘tradisional’ seperti ini mengakibatkan laju pengembangan usaha berjalan lambat dan akan sulit bersaing di kancah global, karena itu keberadaan mentor atau pendamping dalam industri kreatif mutlak diperlukan.

Kendala eksternal lain yang juga menghambat laju industri kreatif adalah kelemahan data industri kreatif itu sendiri, baik menyangkut nilai yang diperjualbelikan ataupun keberadaan usaha industri kreatif itu sendiri beserta nilai pertumbuhan yang ada. Mantan wakil menteri perdagangan Bayu Krisnamurthi menegaskan pertumbuhan industri kreatif industri ini cukup signifikan, namun sangat disayangkan hal itu tidak terdata dengan baik.

Salah satu yang disorotinya adalah industri kreatif sektor jasa yang lemah pada sektor pendataan. Seharusnya Indnesia lebih terbuka dan update mengenai data perdagangan jasa, karena hal itu mencerminkan salah satu nilai ekonomi kreatif yang sebenarnya. Kelemahan ini dimungkinkan terjadi karena lemahnya sinergi antar instansi terkait yang menangani sektor industri kreatif.

Arah Kebijakan Industri Kreatif

Bertitiktolak dari pemaparan diatas, dapat dikatakan bahwa pengembangan industri kreatif nasional masih terbuka lebar dan memiliki peluang untuk menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Meski terdapat berbagai kendala yang menyertainya, hal itu justru menjadi tantangan untuk perbaikan dan pengembangan industri yang potensial ini.

Pada titik inilah perlu ada arah kebijakan yang tepat sasaran agar industri kreatif ini dapat diarahklan dan berkembang sesuai harapan dan menjadi salah satu motor penggerak roda perekonomian nasional, sekaligus menjadi sumber kehidupan masyarakat yang memadai. Tak pelak lagi keterlibatan semua pihak terkait mutlak diperlukan.

Diluar hal itu arah kebijakan juga harus didasarkan pada potensi industri ini khususnya dalam pengembangan pasar dalam negeri. Hal ini penting karena dengan besarnya jumlah penduduk Indonesia dan beragamnya industri kreatif membuat produk yang muncul di industri kreatif mendapatkan pasar terutama di dalam negeri juga pasar luar negeri.

Industri kreatif harus diarahkan menjadi tuan rumah di negeri sendiri dengan jalan kampanye mencintai produk dalam negeri. Bila hal ini dilakukan, bukan hanya industri kreatif mendapat tempat yang baik untuk tumbuh dan berkembang, tetapi juga membuka peluang terciptanya sektor industri kreatif yang menguntungkan secara ekonomis bagi seluruh elemen masyarakat.

Salah satu hal penting yang harus dilakukan dalam sektor industri kreatif adalah soal Sumber Daya Manusia. Pada dasarnya, SDM industri kreatif ini cukup memadai, ini terbukti dengan banyak ide kreatif mereka yang terwujud dalam produk kreatif yang banyak digunakan di masyarakat termasuk didalamnya jasa kreatif yang mereka hasilkan. Disamping itu sejumlah SDM industri kreatif kita sudah diakui kualitasnya di sejumlah negara, ini terbukti dengan keikutsertaan mereka dalam sejumlah karya industri kreatif di mancanegara, terutama di bidang animasi, game interaktif, fesyen dsb. Meski demikian pengembangan SDM tetap diperlukan untuk menjaga kreatifitas dan meningkatkan kualitas mereka agar produk mereka di terima pasar dalam negeri serta mampu bersaing di mancanegara. Selebihnya pengembangan SDM diperlukan untuk meningkatkan kuantitas jumlah pelaku industri kreatif agar tercipta lapangan pekerjaan yang mampu memperbaiki taraf hidup mereka sekaligus memperkaya industri kreatif nasional.

Hal yang perlu dilakukan untuk perbaikan industri kreatif nasional adalah keharusan pemerintah memberi insentif fiskal dan non fiskal bagi pelaku usaha industri kreatif. Hal ini penting agar industri kreatif bisa berkembang dengan baik dan kelak mandiri secara ekonomis. Dukungan kebijakan insentif fiskal dan nonfiskal dari pemerintah ini akan sangat membantu industri kreatif menjadi lebih hidup, berkembang dan prospektif dalam .

Satu hal yang tidak boleh dilewatkan dalam pembangunan dan pengembangan industri kreatif nasional adalah membangun kerjasama dengan fihak lain di mancanegara, kondisi ini dapat tercipta jika pengusaha industri kreatif mampu membentuk jejaring bisnis ke mancanegara. Salah satu cara untuk melakukan hal ini adalah dengan kegiatan promosi industri kreatif Indonesia di luar negeri melalui pameran-pameran internasional, simposium internasional dan berbagai hal sejenisnya. Keikutsertaan industri kreatif indonesia dalam hal semacam ini akan menguatkan jejaring bisnis, sekaligus mencari celah untuk menerobos pasar internasional yang dapat meningkatkan keuntungan ekonomis bagi industri kreatif nasional.

Secara keseluruhan, bila langkah-langkah tersebut dilakukan, industri kreatif Indonesia akan tumbuh dan berkembang secara baik dan akan menjadi salah satu motor penggerak perekonomian nasional. Keseluruhannya kembali kepada pelaku industri kreaif itu sendiri serta peran serta pemerintah dan instansi terkait lainnya untuk secara bersama membangun industri kreatif Indonesia menjadi lebih baik, tuan rumah di negeri sendiri dan berdaya saing tinggi di mancanegara.