Login

Pusat Pendidikan & Pelatihan Industri

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA

MENGENAL KECERDASAN MAJEMUK

MENGENAL KECERDASAN MAJEMUK

 

 

Oleh: Ikhwan Darusalam, ST., MSc

 

 

BALAI DIKLAT INDUSTRI YOGYAKARTA – KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

 

 

Pendahuluan

 

 

Orang Indonesia pada umumnya memiliki anggapan bahwa anak yang cerdas adalah mereka yang pandai dalam bidang matematika, atau IPA. Sadar atau tidak, dulu kita sering me-nomorduakan mereka-mereka yang tidak pandai matematika atau IPA. Sehingga kadang muncul joke-joke di masa SMA, “Dasar anak IPS….”, karena kebanyakan dari kita, bahkan guru kita sendiri menganggap anak-anak di luar kelas IPA adalah anak-anak “kelas dua”. Kadang kita jumpai ada anak yang minder ketika penjurusan tidak masuk di kelas IPA, tetapi masuk di kelas IPS atau bahasa (sebelum muncul istilah kelas IPA, IPS dan Bahasa, dulu dikenal istilah Kelas A1, A2 dan A3).

Demikian juga, hingga sekarang ketika kita menjadi orangtua, masih banyak orang di sekeliling kita yang beranggapan serupa. Mereka cenderung kurang suka jika anaknya memiliki keterbatasan di bidang matematika, sehingga terkadang mereka latah, dan memaksa anaknya untuk mengikuti berbagai les matematika.

 

8 Jenis Kecerdasan Manusia

 

Era jaman now seperti sekarang, kita semakin menyadari bahwa setiap individu memiliki perbedaan kemampuan, dan ternyata hal tersebut juga berlaku pada kecerdasan. Kecerdasan merupakan kemampuan dalam memecahkan suatu persoalan serta menciptakan suatu produk dengan berbagai sudut pandang dan terjadi dalam kondisi yang nyata. Hal ini diungkapkan oleh Psikolog terkenal dari Harvard University Amerika, Prof. Howard Gardner, mengenai teori Multiple Intelligence atau ‘kecerdasan majemuk’. Berangkat dari hal tersebut tentu akan ada banyak manfaat jika dapat mengetahui macam-macam tipe kecerdasan. Baik nantinya akan digunakan sebagai pengetahuan untuk dapat mengoptimalkan kemampuan diri, atau dalam menjalani profesi sebagai pendidik yang tentu perlu memahami kelebihan dan kekurangan peserta didiknya, atau mungkin sebagai seorang direktur yang perlu mengetahui kemampuan karyawannya sehingga bisa menempatkannya pada posisi yang sesuai, atau yang pasti adalah kita sebagai orangtua yang tentunya pengetahuan ini sangat bermanfaat dalam mengarahkan masa depan anak-anak kita. Untuk itu, mari coba kita pelajari bersama mengenai tipe-tipe kecerdasan manusia, beserta ciri-cirinya menurut Prof. Howard Gardner, yang lebih sering dikenal dengan Delapan Tipe Kecerdasan menurut Gardner.

 

1. Kecerdasan Linguistik

 

   Kecerdasan linguistik adalah kemampuan untuk menggunakan kata-kata secara efektif, baik secara lisan maupun tulisan. Orang yang memiliki kecerdasan ini merupakan seseorang yang pandai mengolah kata-kata saat berbicara maupun menulis, mampu mendengar dengan baik dan memberikan respons dalam suatu komunikasi verbal. Orang tipe ini juga biasanya mampu menirukan suara, mempelajari bahasa asing, mampu membaca karya orang lain, mampu menulis dan berbicara secara efektif, tertarik pada karya jurnalism, berdebat, pandai menyampaikan cerita atau melakukan perbaikan pada karya tulis, mampu belajar melalui pendengaran, bahan bacaan, tulisan dan melalui diskusi. Orang tipe ini biasanya gemar mengisi TTS, bermain scrable, membaca, dan bisa mengartikan bahasa tulisan dengan jelas.

Ciri-ciri: senang bermain dengan kata-kata, menikmati membaca, diskusi dan menulis, suka membumbui percakapan dengan hal-hal menarik yang baru saja Ia baca atau dengar, suka mengerjakan teka-teki silang,bermain scrable atau bermain puzzle. Dapat mengeja dengan sangat baik, senang bermain dengan kata-kata. Jika seseorang memiliki kecerdasan ini, maka pekerjaan yang cocok untuknya adalah pustakawan, editor, penerjemah, jurnalis, tenaga bantuan hukum, pengacara, sekretaris, guru bahasa, orator, pembawa acara di radio / TV, penyair, atau pengacara.

 

2. Kecerdasan Matematis atau Logika

 

Kecerdasan logik matematik ialah kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah. Ia mampu memikirkan dan menyusun solusi dengan urutan yang logis atau masuk akal. Kecerdasan ini ditandai dengan kemampuan seseorang untuk berinteraksi dengan angka-angka dan bilangan, berpikir logis dan ilmiah, adanya konsistensi dalam pemikiran. Seseorang yang cerdas secara logika-matematika seringkali tertarik dengan pola dan bilangan/angka-angka. Mereka belajar dengan cepat operasi bilangan dan cepat memahami konsep waktu, menjelaskan konsep secara logis, atau menyimpulkan informasi secara matematik. Kecerdasan ini amat penting karena akan membantu mengembangkan keterampilan berpikir dan logika seseorang. Dia menjadi mudah berpikir logis karena dilatih disiplin mental yang keras dan belajar menemukan alur pikir yang benar atau tidak benar. Di samping itu juga kecerdasan ini dapat membantu menemukan cara kerja, pola, dan hubungan, mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, mengklasifikasikan dan mengelompokkan, meningkatkan pengertian terhadap bilangan dan yang lebih penting lagi meningkatkan daya ingat.

Ciri-ciri: senang bekerja dengan angka dan dapat melakukan perhitungan mental (mencongak), senang menyiapkan jadwal perjalanan secara terperinci, senang dengan permainan, puzzle atau sesuatu yang membutuhkan kemampuan berpikir logis dan statistis seperti permainan cheker atau catur, berpikir secara matematis dengan mengumpulkan bukti-bukti, membuat hipotesis, merumuskan dan membangun argumentasi kuat, tertarik dengan karir di bidang teknologi, mesin, teknik, akuntansi, dan hukum. Pekerjaan yang cocok jika memiliki kecerdasan ini adalah ilmuwan, akuntan, progammer, auditor, akuntan, ahli statistik, analis data, ahli ekonomi, teknisi, guru IPA/Fisika, dsb.

 

3. Kecerdasan Spasial

 

Kecerdasan ini ditunjukkan oleh kemampuan seseorang untuk melihat secara rinci gambaran visual yang terdapat di sekitarnya. Kecerdasan spasial adalah kemampuan untuk melihat dan mengamati dunia visual dan spasial secara akurat. Mereka yang termasuk ke dalam tipe ini memiliki kepekaan tajam dalam hal visual, keseimbangan, warna, garis, bentuk, dan ruang. Selain itu, mereka juga pandai membuat sketsa ide dengan jelas. Ketika mengamati sebuah foto, seorang fotografer dapat membuat analisis mengenai kelemahan atau kekuatan dari foto tersebut, seperti arah datangnya cahaya, latar belakang, dsb, bahkan mereka dapat memberi solusi agar foto itu dapat ditingkatkan kualitasnya. Kecerdasan ini sangat dituntut bagi profesi-profesi seperti fotografer, seniman, navigator dan arsitek.

Ciri-ciri: menyukai seni, menikmati lukisan dan patung. Memiliki cita rasa yang baik akan warna, cenderung menyukai pencatatan secara visual dengan menggunakan kamera atau handycam. Senang mencoret-coret, menggambar, melukis dan membuat patung. Senang belajar dengan grafik, peta, diagram, atau alat bantu visual lainnya. Menyukai poster, gambar, film dan presentasi visual lainnya. Belajar dengan mengamati, melihat, mengenali wajah, objek, bentuk, dan warna. Menggunakan bantuan gambar untuk membantu proses mengingat.

Pekerjaan yang cocok untuk tipe kecerdasan ini adalah arsitek, fotografer, desainer, insinyur, surveyor, perencana kota, seniman grafis, fotografer, guru kesenian, pilot, pematung, dsb.

 

4. Kecerdasan Kinestetik

 

Kecerdasan kinestetik ialah kemampuan dalam menggunakan tubuh kita secara terampil untuk mengungkapkan ide, pemikiran dan perasaan. Orang tipe ini mampu mengekspresikan gagasan dan perasaan. Mereka menyukai olahraga dan berbagai kegiatan yang mengandalkan fisik.

Ciri-cirinya: gemar berolahraga atau melakukan kegiatan fisik, cakap dalam melakukan sesuatu seorang diri, senang memikirkan persoalan sambil aktif dalam kegiatan fisik seperti berjalan atau lari, suka menyentuh, memegang atau bermain dengan apa yang sedang dipelajari. Suka belajar dengan terlibat secara langsung, ingatannya kuat terhadap apa yang dialami atau dilihat .

Pekerjaan yang cocok untuk orang tipe ini adalah ahli terapi fisik, ahli bedah, penari, aktor, model, ahli mekanik/montir, tukang bangunan, pengrajin, penjahit, penata tari, atlet, penjahit, dsb.

 

5. Kecerdasan Musikal

 

Kecerdasan ritmik-musikal adalah kemampuan seseorang untuk menyimpan nada di dalam benaknya, untuk mengingat irama, dan secara emosional terpengaruh oleh musik. Kecerdasan musik adalah kemampuan untuk menikmati, mengamati, membedakan, mengarang, membentuk dan mengekspresikan bentuk-bentuk musik. Kecerdasan ini meliputi kepekaan terhadap ritme, melodi dan timbre dari musik yang didengar.

Ciri-ciri: yaitu suka bersiul, mudah menghafal nada lagu yang baru didengar, menguasai salah satu alat musik tertentu, peka terhadap suara sumbang, gemar bekerja sambil bernyanyi, mengerti nuansa dan emosi yang terkandung dalam sebuah lagu, senang mengumpulkan lagu, baik CD, kaset, atau lirik lagu, mampu menciptakan komposisi musik, serta tertarik untuk terjun dan menekuni musik, baik sebagai penyanyi atau pemusik. Pekerjaan yang cocok untuk seorang yang memunyai kecerdasan ini adalah penyanyi, pencipta lagu, DJ, musikus, pembuat instrumen, tukang stem piano, ahli terapi musik, insinyur studio musik, dirigen orkestra, guru musik, dsb.

 

6. Kecerdasan Interpersonal

 

   Kecerdasan interpersonal ialah kemampuan untuk mengamati dan mengerti maksud, motivasi dan perasaan orang lain. Orang tipe ini biasanya mengerti dan peka terhadap perasaan, intensi, motivasi, watak, dan temperamen orang lain.

Ciri-cirinya: senang bekerja sama dengan orang lain dalam suatu kelompok atau komite, lebih suka belajar kelompok dari pada belajar sendiri. Pekerjaan yang cocok untuk orang tipe ini antara lain networker, negosiator, guru, administrator, manager, kepala sekolah, pekerja bagian personalia/humas, penengah, ahli sosiologi, ahli antropologi, ahli psikologi, marketer, direktur sosial, CEO, dsb.

 

7. Kecerdasan Intrapersonal

 

Kecerdasan intrapersonal adalah kecerdasan yang menyangkut kemampuan seseorang untuk memahami diri sendiri dan bertanggungjawab atas kehidupannya sendiri. Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan yang berhubungan dengan kesadaran dan pengetahuan tentang diri sendiri. Dapat memahami kekuatan dan kelemahan diri sendiri. Mampu memotivasi dirinya sendiri dan melakukan disiplin diri. Orang tipe ini memiliki kecerdasan pengetahuan akan diri sendiri dan mampu bertindak secara adaptif berdasarkan pengenalan diri. Orang-orang dengan kecerdasan ini selalu berpikir dan membuat penilaian tentang diri mereka sendiri, tentang gagasan, dan impiannya.

Ciri-cirinya: sering menyendiri untuk memikirkan dan memecahkan masalah itu sendiri, mempunyai hobi atau kesenangan yang bersifat pribadi yang tidak banyak dibagikan atau diungkapkan kepada orang lain, mengenal emosi diri sendiri dan orang lain, serta mampu menyalurkan pikiran dan perasaan, termotivasi dalam mengejar tujuan hidup, mampu bekerja mandiri, mengembangkan kemampuan belajar yang berkelanjutan dan mau meningkatkan diri, mengembangkan konsep diri dengan baik, tertarik sebagai konselor, pelatih, filsuf, psikolog atau di jalur spiritual . Pekerjaan yang cocok untuk orang dengan tipe ini yaitu rohaniawan/teolog, psikolog, ulama, ahli terapi, konselor, ahli teknologi, perencana program, pengusaha, dsb.

 

8. Kecerdasan Naturalis

 

Kecerdasan naturalis adalah kemampuan untuk mengenali, membedakan, mengungkapkan dan membuat kategori terhadap apa yang di jumpai di alam maupun lingkungan. Orang yang memiliki kecerdasan ini mampu memahami dan menikmati alam dan menggunakannya secara produktif serta mengembangkan pengetahuannya mengenai alam.

Ciri-ciri: mencintai lingkungan, mampu mengenali sifat dan tingkah laku binatang, antusias akan lingkungan alam dan lingkungan manusia, mampu mengenali pola di antara spesies, senang berkarir di bidang biologi, ekologi, kimia, atau botani, senang memelihara tanaman/hewan, suka menggunakan teleskop, komputer, binocular, mikroskop untuk mempelajari suatu organisme, senang mempelajari siklus kehidupan flora dan fauna, senang melakukan aktivitas outdoor, seperti: mendaki gunung, scuba diving (menyelam). Kecerdasan ini biasanya dimiliki oleh petani, nelayan, pendaki, pemburu, dokter hewan, ahli botani, ahli biologi, pendaki gunung, pengurus organisasi lingkungan hidup, kolektor fauna/flora, penjaga museum zoologi/botani dan kebun binatang, dsb.

 

 

Apa Manfaat Mengetahui Kecerdasan Majemuk?

 

Lalu apa sebenarnya manfaat ketika kita telah mengetahui 8 jenis kecerdasan manusia tersebut? Tentu yang kita harapkan adalah pola pikir yang berbeda dengan jaman dahulu, dimana rata-rata orang menganggap bahwa kecerdasan identik dengan kepandaian dalam bidang matematika dan eksakta saja, atau kita masih saja beranggapan bahwa anak yang cerdas adalah yang selalu mendapat rangking 1 di kelasnya. Manfaat selanjutnya, terutama kita sebagai orangtua adalah berusaha untuk mencari dan menggali lebih jauh, dimana kecerdasan anak-anak kita. Setelah ketemu, tugas kita selanjutnya adalah menggali dan memperdalam kecerdasan yang dimiliki anak kita tersebut. Sebagai contoh, seorang Lionel Messi memiliki kecerdasan Kinestetik, dan itu nampak semenjak kecil. Orangtuanya tidak lantas memaksa dia untuk mengikuti les matematika, namun yang dilakukan adalah memasukkan Messi ke klub sepakbola, semenjak dia berusia 5 tahun. Hasilnya? Seperti kita lihat sendiri sekarang. Andai seorang Messi lahir di Indonesia, dengan orangtua Indonesia, kemungkinan besar dia akan dipaksa untuk mengikuti berbagai les, entah itu matematika, bahasa Inggris, dsb yang tidak menunjang terasahnya bakat sepakbola yang dimiliki si anak, dan akhirnya tidak akan muncul seorang bintang sepakbola papan atas dunia seperti Messi.

Tugas kita sebagai orangtua adalah mengarahkan dan mengasah kecerdasan yang paling menonjol pada anak kita, diantara 8 kecerdasan tersebut di atas. Karena semua anak terlahir dengan kecerdasan sendiri-sendiri. Tak perlu risau dengan urusan rangking anak-anak kita di sekolah. Ya, bahwa meminta dan mendidik anak kita untuk belajar adalah sebuah keharusan, sekaligus untuk melatih disiplin dan rasa tanggung jawab si anak, tapi mendapat rangking 1 bukanlah tujuan utama. Makin lama kita hidup di dunia ini, semakin kita dapat melihat bahwa kesuksesan seseorang tidak hanya ditentukan oleh nilai rapot/ijazah/IPK, tapi banyak faktor di luar itu yang sangat berpengaruh terhadap kesuksesan seseorang. Tiap anak terlahir cerdas, hanya kecerdasan mereka berbeda satu dengan yang lain. Mereka masing-masing memiliki jalan sendiri untuk meraih suksesnya di masa depan. Terima kasih.

 

 

Penulis adalah Widyaiswara Balai Diklat Industri Yogyakarta – Kementerian Perindustrian

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

8 KECERDASAN MENURUT HOWARD GARDNER. http://mipersis07.blogspot.co.id/2012/12/8-kecerdasan-menurut-howard-garner.html. Diakses pada 21 Maret 2018 (sumber: www.bem.pefe.ui.ac.id)

8 macam KECERDASAN manusia MENURUT HOWARD GARDNER https://sosioekonomi.com/8-macam-kecerdasan-manusia-menurut-howard-gardner/. Diakses pada 21 Maret 2018

Howard Gardner. https://id.wikipedia.org/wiki/Howard_Gardner. Diakses pada 21 Maret 2018

Macam-Macam Kecerdasan Dasar Menurut Howard Gardner. http://www.aktifbelajar.com/2015/10/macam-macam-kecerdasan-dasar-menurut.html. Diakses pada 21 Maret 2018

Tipe Kecerdasan Menurut Howard Gardner. http://factinformationtruth.blogspot.co.id/2013/06/9-macam-kecerdasan-menurut-howard.html. Diakses pada 21 Maret 2018

Wijaya, Jeck, Prodes. MENGENALI 8 TIPE KECERDASAN MANUSIA MENURUT HOWARD GARDNER.http://jeckprodeswijaya.blogspot.co.id/2014/03/8-macam-kecerdasan-manusia-menurut.html. Diakses pada 21 Maret 2018