Pusat Pendidikan & Pelatihan Industri

Twitter

Kali ini Pusdiklat Industri turut berperan serta dalam membangun infrastruktur kompetensi bagi SDM pada sektor industri furniture, yaitu melalui Diklat Asesor Kompetensi Angkatan IV TA 2018. Diklat ini diselenggarakan oleh Pusdiklat Industri bekerjasama dengan BNSP, serta ASMINDO (Asosiasi Pengusaha Mebel Indonesia) selaku asosiasi penginisiasi asesor, dilaksanakan di salah satu kantor Satuan Kerja dari Pusdiklat Industri, yakni Balai Diklat Industri (BDI) Yogyakarta yang berlokasi di Jalan Gedongkuning No.140B, Rejowinangun, Kotagede, Kota Yogyakarta, mulai tanggal 26 Juni sampai dengan 30 Juni 2018. Diklat ini diikuti oleh 24 praktisi pada sektor/bidang industri funriture.

Sungguh suatu kesempatan yang sangat berharga, Bapak Asrizal Tatang selaku Ketua Komisi Sertifikasi BNSP dapat hadir dalam upacara pembukaan serta memberikan materi terkait kebijakan sertifikasi nasional. Ditambah pula kehadiran Ketua Umum ASMINDO, Bapak Anggoro Radmadiputro, yang memberikan sambutan dan pengarahannya kepada seluruh peserta. Pembukaan dibuka secara resmi oleh Ibu Esti Wulandari, MT, selaku Plh. Kepala Bidang Pengembangan SDM Industri.

Dalam kesempatan ini, Bapak Masruri dan Ibu Sri Pudiyastuti didapuk oleh BNSP untuk memberikan materi selama 4 hari pelaksanaan Diklat Asesor Kompetensi. Sedangkan Bapak Candra Irawan, Bapak Mulyo Budi Setiawan, dan Ibu Sri Salimah yang diberi tugas oleh BNSP untuk melakukan uji kompetensi bagi para peserta diklat (Calon asesor) pada hari terakhir diklat. Pusdiklat Industri bekerja sama dengan Balai Pendidikan dan Pelatihan Teknik (BLPT) Yogyakarta dalam pelaksanaan Kegiatan role play dan uji kompetensi pada Diklat Asesor Kompetensi Angkatan IV ini, baik pada sarana/prasarana bengkel furniture maupun tenaga untuk asesi yang dibutuhkan. Dari hasil uji kompetensi seluruh peserta, dinyatakan seluruhnya "Kompeten" dan direkomendasikan untuk diterbitkan sertifikat asesor kompetensi dari BNSP.

Sungguh besar harapan kami dan kita semua, diklat ini dapat berdayaguna menciptakan SDM bidang furniture yang kompeten dan mampu berdaya saing dengan SDM dari negara lain.